Pengungsi UNHCR asal Iran dan Myanmar Tuntut Kejelasan
Sidoarjo, koranmemo.com – Pengungsi pemegang Sertifikat United Nation High Commissioners (UNHCR)/ Refugee asal Iran dan Myanmar menggelar aksi di depan di Aparna Puspa Agro Ds. Jemundo Kec.Taman, Sidoarjo, Senin (31/07/2017). Mereka menuntut kejelasan terkait kehidupan Imigran.
Sebanyak 24 Warga Negara Asing (WNA) asal Iran tersebut menuntut hak hidup normal kepada UNHCR.
Amir Hussein Mohammad (33) asal Iran menjelaskan, dia bersama puluhan imigran asal Iran dan beberapa negara lain hidup tak jelas selama berada di penampungan Puspa Agro Sidoarjo.
“Saya bersama teman-teman ingin hidup normal. Memiliki pekerjaan, menikah, mendapat tunjangan kesehatan, dan mendapat gaji yang layak,” ujar Amir, Senin (31/07/2017).
Diakuinya, selama lima tahun hidup di penampungan tersebut dirinya tak bisa berbuat banyak dan hanya berdiam diri. Selama ini, International Organization for Migration (IOM) hanya memberikan uang senilai Rp. 1,25 juta per bulan.
“Kami tidak suka berdiam diri disini. Kami hanya meminta hak asasi kami untuk hidup normal. Terus terang, dengan uang segitu tidak cukup bagi kami untuk hidup,” jelasnya.
Dikatakan, sebuah puskesmas atau rumah sakit pernah menolaknya dengan alasan legalitas yang mereka miliki minim. Sehingga pihak rumah sakit tidak mau mengambil resiko atas keberadaan imigran tersebut. “Kami dijanjikan tiga tahun akan diberikan surat-surat itu, seperti visa dan paspor. Tapi sampai lima tahun tinggal disini tak juga ada realisasi,” tegasnya.
Jumlah Refugee/pengungsi pemegang Sertifikat UNHCR di Aparna Puspa Agro Ds.Jemundo Kec.Taman Kab.Sidoarjo perhari ini sebanyak 340 orang dgn perincian sbb :
Gedung A / Tower A Aparna Puspa Agro sbb : L
1. Afganistan = 130 orang
2. Iran = 14 orang
3. Iraq = 6 orang
4. Pakistan = 4 orang
5. Sri Lanka = 3 orang
6. Eritrea = 2 orang
7. Myanmar = 5 orang
8. Syria = 2 orang
9. Sudan = 11 orang
10. Somalia = 15 orang
Jumlah = 192 orang
Gedung B /Tower B Aparna Puspa Agro sbb :
1. Afganistan = 83 orang
2. Iran = 10 orang
3. Iraq = 4 orang
4. Pakistan = 1 orang
5. Miyanmar = 9 orang
6. Eritrea = 2 orang
7. Syria = –
8. Sudan = 13 orang
9. Somalia = 25 orang
10. Palestine = 1 orang
Jumlah = 148 orang
Total jumlah pengungsi adalah 340 orang.
Reporter: Yudhi Ardian
Editor: Achmad Saichu